Translate

Friday, October 23, 2015

Sudah saatnya Pemerintah Promosikan Komoditas Unggulan Daerah dengan Marketing Online !!



Dari berbagai orde ataupun regim pemerintahan di Indonesia  telah banyak memberikan binaan kepada masyarakat, terutama masyarakat kecil.  Dalam bidang kehutanan sebagai contoh kita telah mengenal istilah Sengonisasi atau program-program sejenis yang menganjurkan penanaman jenis pohon tertentu di lahan masyarakat ataupun di lahan kawasan hutan produksi.  Namun kendala terbesar dari program-program pemerintah adalah Pemasaran yang merupakah rantai terakhir dari proses produksi.   

Salah satu cara pemerintah untuk memasarkan produk unggulan daerah hanyalah mencetak brosur dan mengikuti berbagai pameran. Namun Pameran mempunyai kendala seperti tersebut di bawah ini:

  1.  Calon pembeli yang hendak dijangkau terbatas jumlahnya
  2. Keterbatasan lokasi target sasaran secara geografis
  3. Biaya yang cukup tinggi.  Biasanya Event Organizer mematok harga yang cukup mahal berkisar sekitar 7 juta rupiah per hari.  Jika pameran memakan waktu 4 hari sudah menelan biaya Belum lagi jika pemerintah tersebut membawa UMKM yang ingin diikutsertakan.  Paling tidak biaya yang dibutuhkan oleh Pemerintah, misalnya Pemerintah Kabupaten Blora memakan biaya sekitar Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah).
  4. Keterbatasan jumlah peserta ataupun produk yang akan di pamerkan.  

Saat ini sudah saatnya Pemerintah, baik Pusat maupun daerah, melakukan Promosi secara Online.   Jika anda menggunakan keyword “Tourism Indonesia” di Google Search sebagai contoh, maka perhatikan hasil pencarian Mesin Telusur Google akan menampilkan pada sisi kanan, sebuah Iklan dari Pemerintah Thailand yang menunjukkan kantor Perwakilannya di Jakarta yang bertugas di bidang Pariwisata.  Atau kita ambil keyword lain sebagai contoh “Teak Indonesia” maka hasil yang muncul adalah Perusahaan-perusaahan kayu dari Jepara dan Bali, tidak ada satu pun dari Blora.  Padahal Blora memiliki sumber bahan baku berkualitas tinggi dalam Kayu Jati.  Dua contoh di atas merupakan sebuah ironi, bahwa negara atau daerah yang mempunya sumber daya ternyata lemah dalam melakukan pemasaran secara online.



No comments:

Post a Comment