Translate

Saturday, October 31, 2015

Tips Menggunakan Google Drive Lebih dari 15 GB secara Gratis

Secara umum,  Google mengatur kapasitas gratis pada Google Drive sebesar 15 GB.  Untuk kebanyakan orang, hal ini sudah lebih dari cukup, karena sudah dapat memuat ribuan kontak orang, beberapa file sederhana dan beberapa foto. Namun jika anda adalah seorang penulis blog (Blog Publisher) atau seorang pekerja profesional, tentu saja ini tidak cukup..  Untungnya Google mempunyai kelonggaran kebijakan untuk penyimpanan di dalam Google Drive sehingga kita mengatur strategi dengan mengambil langkah-langkah di bawah ini.:


  1. Upload hanya file dengan ekstensi doc. xls dan ppt. karena file-file ini digolongkan sama dengan Google Docs, dimana kapasitas penyimpanan untuk file jenis ini maksimum 30 GB dan tidak termasuk atau tidak dihitung dengan jatah 15 GB yang gratis.  Jadi anda bisa mendapat jatah penyimpanan gratis 15 GB untuk dokumen di luar Google Docs


  1. Jangan upload file pdf.  File dengan ekstensi pdf tidak termasuk dalam Google Docs, jadi bisa menjadi beban di dalam penyimpangan di Google Drive.


  1. Konversikan file pdf yang anda miliki di dalam Google drive ke dalam format Doc. dengan cara  :
    1. Membukanya dalam Google docs, kemudian hapus file pdf anda yang lama.  Tapi tolong diingat bahwa konversi ini tidak selalu berhasil, terkadang format dalam dokumen pdf biasa tidak bisa langsung diterima dalam Google Docs, atau .  
    2. Download dulu file pdf anda, kemudian konversikan ke dalam Microsoft Office Dokumen (MS WORD) menggunakan Adobe Acrobat atau aplikasi sejenis..  Lalu upload kembali ke Google drive. Ini merupakan langkah terbaik, tapi memakan waktu.


  1. Buatlah asosiasi atau grup dengan teman-teman anda, sehingga  bisa menggunakan Google Drive for Work atau Google Drive for Education dengan.  Kapasitas tidak terbatas untuk asosiasi lebih dari lima orang, dan masing-masing 1 Terabyte jika grup anda kurang dari 5 orang.


  1. Batasi Foto yang akan diupload ke Google Photo dengan resolusi di bawah 2048 x 2048 pixels (16 Mega Pixel)  dan  video dengan durasi kurang dari 15 menit agar tidak dihitung dalam Kuota gratis 15 GB, tapi masuk dalam penghitungan Gratis 30 GB bersama .dengan Google App lainnya seperti Google Docs dan Gmail.


  1. Tambahkan akun gratis Google anda.  Google memungkinkan seseorang bisa mempunyai
akun lebih dari satu

Friday, October 23, 2015

Sudah saatnya Pemerintah Promosikan Komoditas Unggulan Daerah dengan Marketing Online !!



Dari berbagai orde ataupun regim pemerintahan di Indonesia  telah banyak memberikan binaan kepada masyarakat, terutama masyarakat kecil.  Dalam bidang kehutanan sebagai contoh kita telah mengenal istilah Sengonisasi atau program-program sejenis yang menganjurkan penanaman jenis pohon tertentu di lahan masyarakat ataupun di lahan kawasan hutan produksi.  Namun kendala terbesar dari program-program pemerintah adalah Pemasaran yang merupakah rantai terakhir dari proses produksi.   

Salah satu cara pemerintah untuk memasarkan produk unggulan daerah hanyalah mencetak brosur dan mengikuti berbagai pameran. Namun Pameran mempunyai kendala seperti tersebut di bawah ini:

  1.  Calon pembeli yang hendak dijangkau terbatas jumlahnya
  2. Keterbatasan lokasi target sasaran secara geografis
  3. Biaya yang cukup tinggi.  Biasanya Event Organizer mematok harga yang cukup mahal berkisar sekitar 7 juta rupiah per hari.  Jika pameran memakan waktu 4 hari sudah menelan biaya Belum lagi jika pemerintah tersebut membawa UMKM yang ingin diikutsertakan.  Paling tidak biaya yang dibutuhkan oleh Pemerintah, misalnya Pemerintah Kabupaten Blora memakan biaya sekitar Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah).
  4. Keterbatasan jumlah peserta ataupun produk yang akan di pamerkan.  

Saat ini sudah saatnya Pemerintah, baik Pusat maupun daerah, melakukan Promosi secara Online.   Jika anda menggunakan keyword “Tourism Indonesia” di Google Search sebagai contoh, maka perhatikan hasil pencarian Mesin Telusur Google akan menampilkan pada sisi kanan, sebuah Iklan dari Pemerintah Thailand yang menunjukkan kantor Perwakilannya di Jakarta yang bertugas di bidang Pariwisata.  Atau kita ambil keyword lain sebagai contoh “Teak Indonesia” maka hasil yang muncul adalah Perusahaan-perusaahan kayu dari Jepara dan Bali, tidak ada satu pun dari Blora.  Padahal Blora memiliki sumber bahan baku berkualitas tinggi dalam Kayu Jati.  Dua contoh di atas merupakan sebuah ironi, bahwa negara atau daerah yang mempunya sumber daya ternyata lemah dalam melakukan pemasaran secara online.